Dhany atthalibul 'ulum | 00.21 | 0
komentar
Imam Nawawi
Written By Dhany atthalibul 'ulum on Rabu, 09 Mei 2012 | 21.55
Beliau adalah Al-Imam, Al-Hafizh, Syaikhul Islam, Muhyiddin, Yahya bin Syaraf bin Murry bin Hasan bin Husain bin Muhammad bin Jum’ah bin Hizam An-Nawawi. Beliau disebut juga sebagai Abu Zakariya, padahal ia tidak mempunyai anak yang bernama Zakariya. Sebab, ia belum sempat menikah. Ia termasuk salah seorang ulama yang membujang hingga akhir hayatnya. Mendapat gelar "Muhyiddin" (orang yang menghidupkan agama), padahal ia tidak menyukai gelar ini karena sifat tawadhu’ beliau. Disamping itu, agama islam adalah agama yang hidup dan kokoh, tidak memerlukan orang yang menghidupkannya sehingga menjadi hujjah atas orang-orang yang meremehkannya atau meninggalkannya. Beliau pernah mengemukakan: "Aku tidak perbolehkan orang memberikan gelar "Muhyiddin" kepadaku." Beliau lahir pada pertengahan bulan Muharram, atau pada sepuluh pertama bulan Muharram (ada yang berpendapat demikian) pada tahun 631 H. di kota Nawa, sebuah daerah di bumi Hauran, Damaskus.
Dhany atthalibul 'ulum | 21.55 | 0
komentar
Kisah Hasan Al Bashri
Suatu hari ummahatul mu’minin, Ummu Salamah, menerima khabar bahwa mantan "maula" (pembantu wanita)-nya telah melahirkan seo¬rang putera mungil yang sehat. Bukan main gembiranya hati Ummu Salamah mendengar berita tersebut. Diutusnya seseorang untuk mengundang bekas pembantunya itu untuk menghabiskan masa nifas di
rumahnya.
Ibu muda yang baru melahirkan tersebut bernama Khairoh, orang yang amat disayangi oleh Ummu Salamah.
Dhany atthalibul 'ulum | 21.16 | 0
komentar
SULTAN ISKANDAR MUDA
Written By Dhany atthalibul 'ulum on Kamis, 03 Mei 2012 | 17.28
Pendahuluan
Hampir dalam seluruh aspek kehidupan menunjukkan bahwa zaman Sultan
Iskandar muda merupakan masa kegemilangan Aceh. Dia tidak hanya mampu menyusun
dan menetapkan berbagai konsep qanun (undang-undang dan peraturan) yang adil dan
universal, tetapi juga telah mampu melaksanakan secara adil dan universal pula. Sebagai
seorang yang masih sangat muda menduduki tahta kerajaan (usia 18-19 tahun),
kesuksesan Sultan Iskandar Muda sebagai penguasa Kerajaan Aceh Darussalam telah
mendapat pengakuan bukan hanya dari rakyatnya, tetapi dari musuh-musuhnya dan
bangsa asing di seluruh dunia.
Sultan Iskandar Muda telah berhasil menyatukan seluruh wilayah semenanjung
tanah Melayu di bawah panji kebesaran Kerajaan Aceh Darussalam.
Dia juga telah
berhasil menjalin hubungan diplomasi perdagangan dengan berbagai bangsa Asing,
sehingga secara internasional Aceh tidak hanya dikenal sebagai sebuah negeri yang
sangat kaya dengan berbagai sumber daya a!amnya, tetapi kekayaan itu benar-benar
dapat dinikmati secara bersama oleh rakyatnya.
Dalam bidang ilmu pengetahuan dan pendidikan, dia telah menempatkan para
ulama dan kaum cerdik pandai pada posisi yang paling mulia dan istimewa. Sehingga
pada masa pemerintahannya, Kerajaan Aceh Darussalam benar-benar menjadi salah satu
pusat ilmu pengetahuan dan tamaddun di Asia Tenggara yang paling banyak dikunjungi
oleh para kaum pelajar dari seluruh dunia.
Selama lebih kurang 30 tahun masa pemerintahannya, yaitu (1606 - 1636 M) dia
telah berhasil membawa Kerajaan Aceh Darussalam ke atas puncak kejayaannya, hingga
mencapai peringkat kelima di antara kerajaan Islam terbesar di dunia.
Dhany atthalibul 'ulum | 17.28 | 0
komentar
Perpustakaan Kuno Tanoh Abee

Pengumpukan naskah (manuskrip) Dayah Tanoh Abee telah dimulai sejak Syekh Abdul Rahim, kakek dari Syekh Abdul Wahab. Naskah yang terakhir ditulis pada masa Syekh Muhammad Sa’id, anak Syekh Abdul Wahab yang meninggal dunia pada tahun 1901 di Banda Aceh, dalam tahanan Belanda.
Perpustakaan Tanoh Abee yang terdapat di Desa Tanoh Abee, Kecamatan Seulimum, Kabapaten Aceh Besar. Menurut hasil penelitian Arkeologi Islam Indonesia, perpustakaan tersebut merupakan satu-satunya perpustakaan Islam tertua di Nusantara, bahkan termasuk perpustakaan Islam yang paling tua di Asia Tenggara.
Dhany atthalibul 'ulum | 16.28 | 0
komentar
Seluk-Beluk Dayah di Aceh Dayah di Aceh
Written By Dhany atthalibul 'ulum on Jumat, 27 April 2012 | 11.12
![]() |
Dhany atthalibul 'ulum | 11.12 | 0
komentar
Fiqh Khilafiyah NU-Muhammadiyah: Seputar Tahlil
Written By Dhany atthalibul 'ulum on Kamis, 26 April 2012 | 21.48
Dalam bahasa Arab, Tahlil berarti menyebut kalimah “syahadah” yaitu “La ilaha illa Allah” (لااله الا الله). Dalam konteks Indonesia, tahlil menjadi sebuah istilah untuk menyebut suatu rangkaian kegiatan doa yang diselenggarakan dalam rangka mendoakan keluarga yang sudah meninggal dunia.
Kegiatan tahlil sering juga disebut dengan istilah tahlilan. Tahlilan, sudah menjadi amaliah warga NU sejak dulu hingga sekarang. Sementara kalangan Muhammadiyah tidak membenarkan diselenggarakannya tahlilan.
Bacaan-bacaan doa serta urutan dalam acara tahlil juga sudah tersusun sedemikian rupa, dan dihafal oleh warga NU. Begitu pula tentang bagaimana tradisi pelaksanaannya, di mana keluarga sedang tertimpa musibah kematian (shohibul mushibah) memberikan sedekah makanan bagi tamu yang diundang untuk turut serta mendoakan.
NU menganggap bahwa acara tahlilan tidak bertentangan dengan syariat Islam, melainkan justru sesuai dengan apa yang telah disunnahkan oleh Rasulullah saw.
Sementara Muhammadiyah menganggap bahwa acara tahlilan merupakan sesuatu hal yang baru, tidak pernah dikerjakan dan diperintahkan rasulullah (bid’ah).
NU membenarkan bahwa bacaan doa, kiriman pahala dari membaca ayat-ayat al-Qur’an, dan shodaqah, bisa dikirimkan kepada orang yang sudah meninggal, sementara Muhammadiyah berpendapat bahwa membaca al-Qur’an, dan bacaan lain, serta bersodaqah yang dikirimkan kepada orang yang sudah meninggal pahala tersebut tidak akan sampai.
Perbedaan pendapat seputar tahlil ini terjadi, dikarenakan terjadinya penafsiran yang berbeda terhadap ayat al-Qur’an dan hadis yang berkaitan dengan masalah tersebut.
Dhany atthalibul 'ulum | 21.48 | 0
komentar
ABU KRUENG KALEE
Written By Dhany atthalibul 'ulum on Rabu, 25 April 2012 | 11.38
Tgk. Muhammad Hasan Krueng Kalee
Sapaan akrab Abu Krueng Kalee jika bertandang ke Gampong Siem, Aceh Besar, mungkin tak asing lagi bagi masyarakat di sana. Tgk H Muhammad Hasan Krueng Kalee itulah nama aslinya yang kini telah bersemat megah di sebuah pondok pesantren: Darul Ihsan Tgk Hasan Krueng Kalee.
Pesantren itu juga dikenal dengan sebutan “Dayah Manyang”.
Abu Krueng Kalee merupakan salah satu ulama kharismatik Aceh. Ia lahir pada 13 Rajab 1304 H/18 April 1886 M di Gampong Langgoe Meunasah Keutumbu, Mukim Sangeue, Kabupaten Pidie.
Abu, begitu ia disapa, selain piawai dalam mengajarkan ilmu agama dan pendidikan, juga menjadi sosok ulama yang begitu peduli dengan keadaan politik dan sosial Aceh pada masa-masa kemerdekaan Indonesia tahun 1945.
Melihat sepak terjang Abu dan sejarah hidupnya memang sangat mengagumkan, khususnya bagi generasi Aceh yang ingin tahu banyak tentang kisah hidup ulama-ulama Aceh yang berjaya pada masanya.
Dhany atthalibul 'ulum | 11.38 | 0
komentar
KEMUNDURAN DAN KELEMAHAN KAUM MUSLIMIN : SEBAB DAN SOLUSI PEMECAHANNYA
![]() |
Add caption |
Suatu hal yang sudah diketahui oleh kebanyakan kaum muslimin, demikian juga oleh sebagian besar non muslim, bahwa umat dan daulah Islam terdahulu adalah bangsa yang paling kuat dan mulia di belahan dunia, sekalipun mereka adalah penduduk minoritas di atas muka bumi ini. Hal ini berlangsung selama bertahun-tahun dalam waktu yang panjang, tanpa ada seorangpun yang menentang tentang hal ini. Adapun sekarang! Telah berubah menjadi negara-negara Islam yang kecil dan lemah, meski penduduknya mayoritas di atas muka bumi.
Apa yang Telah Terjadi? Mengapa Bisa Demikian?
Dhany atthalibul 'ulum | 10.31 | 0
komentar
Ulama Aceh Minta Pemerintah Tutup Salon Kecantikan

- Kalangan ulama di Aceh meminta pemerintah untuk menutup rumah kecantikan (salon) yang telah menyimpang dalam pelaksanaan Syariat Islam khususnya di Kota Banda Aceh.
"Kami menyerukan pemerintah untuk menutup salon-salon khususnya di Kota Banda Aceh,
karena sudah terindikasi sebagian hanya berkedok sebagai rumah kecantikan," kata Sekjen Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) Tgk Faisal Aly di Banda Aceh, Senin (23/1/2012) malam.
Hal itu disampaikan menanggapi adanya laporan yang menyebutkan ada pengusaha salon di Kota Banda Aceh terlibat dalam perdagangan manusia (human trafficking).
Bahkan, kata dia menambahkan, keberadaan sebagian besar rumah kecantikan telah melanggar penerapan Syariat Islam secara kaffah (menyeluruh) di Kota Banda Aceh.
Artinya, usaha itu hanya berkedok salon tapi ternyata dijadikan sebagai tempat berbuat maksiat (mesum). Bahkan, telah dilaporkan salah satu salon di Kota Banda Aceh menjadikan wanita belasan tahun sebagai budak nafsu (pekerja seks komersial), katanya menjelaskan.
"Jadi, lebih banyak mudharatnya daripada manfaat adanya salon-salon tersebut, tidak hanya sebagai lokasi maksiat tapi juga telah meracuni anak-anak untuk berbuat jahat," kata Faisal.
Terkait dengan keterlibatan pemilik salon dalam kasus perdagangan manusia yakni dua anak tersebut dijadikan sebagai wanita penghibur (PSK), ia meminta aparat kepolisian untuk mengungkap jaringan, terutama indikasi adanya dalang di Kota Banda Aceh itu.
"Kami minta aparat kepolisian untuk menelusuri tokoh intelektual dibalik perdagangan anak yang telah dipekerjakan di salon di Kota Banda Aceh tersebut," kata dia menambahkan.
Bahkan, ia meminta para pelaku yang terlibat dalam kasus perdagangan manusia itu untuk dihukum rajam.
"Pelaku itu sudah tidak berperikemanusian dengan menjual anak-anak dibawah umur untuk dijadikan pemuas nafsu. Kelakuan tersangka itu pantas dihukum rajam sampai mati," kata Faisal Aly.
Dhany atthalibul 'ulum | 09.47 | 0
komentar
Ada Apa Dengan Bencana ?
Written By Dhany atthalibul 'ulum on Selasa, 24 April 2012 | 11.24
Bencana...... bencana....... dan bencana. Itulah yang sedang terjadi di berbagai tempat di tanah air ini. Banjir... air pun menampakkan keperkasaannya. Menelan dan menghanyutkan apa yang dijumpainya. Riau, Semarang, Medan, Jakarta dan banyak lagi kota-kota bahkan kota-kota besar yang rentan bakal tenggelam.
Belum lagi dengan Gempa.., kemarin ini gempa di Aceh menelan korban ribuan jiwa bahkan bukan hanya dari Indonesia tetapi dari dampaknya juga pada negaranegara lain.
Beberapa tempat bahkan dilengkapi dengan gempa, tanah longsor dan bencana yang lainnya.
Ribuan orang terpaksa mengungsi. Mereka kehilangan rumah dan hartanya yang telah dikumpulkan dengan susah payah.
Wabah penyakitpun segera akrab dengan keadaan itu. Malaria, demam berdarah, diare dan beragam penyakit menular lainnya datang seolah melengkapi serangkaian bencana yang terjadi di negeri ini. Sebelumnya, ribuan hektar hangus terbakar, kereta api bertabrakan, pesawat terbang tergelincir dan jatuh, dan kecelakaan terjadi dimana-mana. Jauh lagi sebelum itu, tragedi Ambon, Galela, Sampit, Poso menambah gelap sejarah bangsa Indonesia. Lalu kita bertanya, ada apa dengan semua ini? Mengapa tragedi dan bencana seolah begitu kerasan menghuni tanah ini? Al Qur'an menjawabnya:
"Dan apapun musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, ....". (QS. Asy- Syuura' : 30)
Ya... kitalah sebenarnya yang menjadi penyebabnya.
Tak terhitung banyaknya perbuatan penduduk negeri ini yang telah menjadikan kita tergolong kaum yang pantas mendapatkan musibah. Di negeri inilah kemusyrikan dijadikan sebagai agama, kemaksiatan dijual sebagai komoditi, tak ada lagi perasaan berdosa. Di negeri ini juga kebenaran dan keadilan telah dimusnahkan. Kita sudah lupa bahwa kaum-kaum terdahulu telah dimusnahkan Allah karena sebab yang hampir sama dengan kita. Banjir telah menenggelamkan kaum Nabi Nuh yang menolak bertauhid dan memilih berhala, gempa dahsyat memusnahkan kaum Luth yang homoseks, kaum 'Ad dan Tsamud dihancurkan karena kufur atas nikmat Allah dan bermegahmegahan di dunia.
Allah juga telah menghancurkan para pemimpin negeri seperti Fir'aun yang mengaku Tuhan dan Namrudz yang memudayakan berhala. Bukankah kita melakukan semua yang dilakukan mereka? Kita lebih memilih berhala demokrasi dan menolak hukum Allah, kita lebih mencari kemegahan dunia dan melupakan nikmat akhirat, kita banyak menolak fitrah-fitrah manusia dan bertingkah seperti penguasa alam raya. Awal kehancuran bangsa ini sebenarnya sudah nampak sejak ditolaknya syari'at Islam sebagai pondasi ideologi. Sejak itu bom waktu berdetak menunggu saat meledak. Kini, bangsa ini sudah mengalami kehancuran akidah, kebejatan moral dan ketidakpastian hukum.
Sebuah kerusakan yang sempurna. Maka satu-satunya jalan untuk lepas dari ancaman musibah Allah adalah bertaubat dengan sebenar-benarnya taubat. Meninggalkan dosa-dosa masa lalu, memperbaiki keimanan dan meningkatkan ketaqwaan dibawah undangundang Allah. Jika itu dilakukan, niscaya bumi dan langit akan kembali mengeluarkan isinya dalam bentuk kenikmatan dan bukan musibah. Sebagaimana Allah telah berjanji : "Jikalau sekiranya penduduk negerinegeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya." (QS. Al A'raf : 96)
Dhany atthalibul 'ulum | 11.24 | 0
komentar
01. NABI MUHAMMAD TOKOH YANG PERTAMA BERPENGARUH DI DUNIA
Written By Dhany atthalibul 'ulum on Sabtu, 21 April 2012 | 21.14
Jatuhnya pilihan saya kepada Nabi
Muhammad dalam urutan pertama daftar Seratus Tokoh yang berpengaruh di dunia
mungkin mengejutkan sementara pembaca dan mungkin jadi tanda tanya sebagian yang
lain. Tapi saya berpegang pada keyakinan saya, dialah Nabi Muhammad satu-satunya
manusia dalam sejarah yang berhasil meraih sukses-sukses luar biasa baik ditilik
dari ukuran agama maupun ruang lingkup duniawi.
Berasal-usul dari keluarga
sederhana, Muhammad menegakkan dan menyebarkan salah satu dari agama terbesar di
dunia, Agama Islam. Dan pada saat yang bersamaan tampil sebagai seorang pemimpin
tangguh, tulen, dan efektif. Kini tiga belas abad sesudah wafatnya, pengaruhnya
masih tetap kuat dan mendalam serta berakar.
Dhany atthalibul 'ulum | 21.14 | 0
komentar
BENARKAH KIAMAT TERJADI DI TAHUN 2012 ?
Adanya ramalan bahwa dunia akan berakhir pada tanggal 21 Desember 2012 tentunya tidaklah membuat risau apalagi ketakutan didalam diri seorang mukmin yang mengimani perkara-perkara yang ghaib, yang mengimani bahwa segala sesuatu yang terjadi di alam ini adalah atas kehendak Allah swt dan apabila Dia swt tidak berkehendak maka sesuatu itu tidak akan terjadi.
Ramalan akan terjadinya kiamat tahun 2012 itu disandarkan pada penemuan beberapa ahli astrolog kuno serta para ahli astronomi modern. Diantara yang menjadi sandaran dari astrolog kuno adalah ;
Dhany atthalibul 'ulum | 20.43 | 0
komentar
HIKAYAT MALEM DAGANG
Written By Dhany atthalibul 'ulum on Kamis, 19 April 2012 | 20.41
Dalam Hikayat Malem Dagang
ditulis oleh Teungku Chik Pante Geulima, ulama besar Aceh di Meureudu pada masa
pemerintahan Sultan Iskandar Muda (16-07-1636 M), dikisahkan sejarah
penyerangan Sultab Iskandar Muda ke Semenanjung Tanah Melayu; Malaysia.
Hikayat ini meriwayatkan kisah
perjalanan Iskandar Muda dalam ekspansi tersebut. Bermula dari keberangkatan
dari Bandar Aceh ke Asahan lalu ke Johor dan Malaka. Deskripsi perjalanan itu
digambarkan dengan apik oleh Tgk Chik Pante Geulima.
Menurut Ali Hasumy dalam
buku Kebudayaan Aceh Dalam Sejarah , terbitan Beuna, Jakarta (1983), hikayat
itu mulai ditulis pada hari Senin, 27 Rakjab 1055 Hijriah (1645 M) pada masa
Kerajaan Aceh dipimpin Ratu Safiatuddin.
Dhany atthalibul 'ulum | 20.41 | 1
komentar
Syekh Abuya Mudawali al-Khalidi
Abuya Mudawali Setelah beberapa tahun belajar di Bustanul Huda, beliau mengungkapkan niatnya untuk melanjutkan pendidikannya kepesantren di Aceh Besar kepada ayahnya, Syekh H.Muhammad Salim. Ayah beliau sangat senang mendengarkan niat beliau. Apalagi Syekh H.Muhammad Salim telah mengetahui bahwa putranya ini telah menamatkan kitab-kitab agama yang dipelajari di Pesantren Bustanul Huda.
Sebagai bekal dalam perjalanan beliau dari Labuhan Haji, ayahanda beliau memberikan sebuah kalung emas milik kakak kandung beliau, yaitu Ummi Kalsum. Beliau diantar oleh ayahanda beliau dari desanya sampai ke kecamatan Manggeng. Setelah sampai ke Manggeng, ayahanda beliau berkata”Biarkan aku antarkan engkau sampai ke Blang Pidie”. Sesampainya di Blang Pidie, Syekh Muhammad Salim berkata kepada putranya, Syekh Muda Waly”biarkan aku antarkan engkau sampai ke Lama Inong”. Pada kali yang ketiga ini Syekh Muda Waly merasa keberatan, karena seolah olah beliau seperti tidak rela melepaskan anaknya merantau jauh untuk menuntut ilmu. Syekh Muda Waly berangkat ke Aceh Besar ditemani seorang temannya yang juga merupakan tamatan dari pesantren Busranul Huda, namanya Teungku Salim, beliau merupakan seorang yang cerdas dan mampu membaca kitab-kitab agama dengan cepat dan lancar.
Sesampainya di Banda Aceh, beliau berniat memasuki Pesantren di Krueng Kale yang dipimpin oleh Syekh H.Hasan Krueng Kale,ayahanda dari Syekh H.Marhaban, menteri muda pertanian Indonesia pada masa Sukarno. Beliau sampai di Pesantren Krueng kale pada pagi hari, pada saat syekh Hasan Krueng Kale sedang mengajar kitab-kitab agama. Diantara kitab yang dibacakan adalah kitab Jauhar Maknun. Syekh Muda Waly mengikuti pengajian tersebut. Sebelum Dhuhur selesailah pembacaan kitab tersebut, dengan kalimat terakhir “Wa huwa hasbi wa ni`mal wakil”. Setelah selesai pengajian Syekh Muda Waly merasa bahwa syarahan syarahan yang diberikan oleh Syekh Hasan Krueng Kale tidak lebih dari pengetahuan yang beliau miliki dan apabila beliau membacakan kitab tersebut maka beliau juga akan sanggup menjelaskan seperti syarahan yang dipaparkan oleh Syekh Hasan Krueng Kale. Walaupun demikian beliau tetang menganggap Syekh Hasan Krueng Kale sebagai guru beliau karena guru beliau Syekh Mahmud Blang Pidie adalah seorang alumnus Pesantren Kuerng Kale. Syekh Muda Waly hanya satu hari di Pesantren krueng Kale. Beliau bersama Tengku Salim mencari pesantren lain untuk menambah ilmu. Akhirnya merekapun berpisah. Pada saat itu ada seorang ulama lain di Banda Aceh yaitu Syekh Hasballah Indrapuri, beliau memiliki sebuah Dayah di Indrapuri. pesantren ini lebih menonjol dalam ilmu Al-Qur an yang berkaitan dengan qiraat dan lainnya. Syekh Muda Waly merasakan bahwa pengetahuan beliau tentang ilmu Al –Quran masih kurang.
Dhany atthalibul 'ulum | 20.14 | 0
komentar
SEJARAH YAHUDI
Seperti telah ditunjukkan di awal, semua tanah Palestina, khususnya
Yerusalem, adalah suci untuk orang-orang Yahudi, Nasrani, dan Muslim. Alasannya
adalah karena sebagian besar nabi-nabi Allah yang diutus untuk memperingatkan
manusia menghabiskan sebagian atau seluruh kehidupannya di tanah ini.
Menurut studi sejarah yang didasarkan atas penggalian arkeologi dan
lembaran-lembaran kitab suci, Nabi Ibrahim, putranya, dan sejumlah kecil manusia
yang mengikutinya pertama kali pindah ke Palestina, yang dikenal kemudian
sebagai Kanaan, pada abad kesembilan belas sebelum Masehi. Tafsir Al-Qur'an
menunjukkan bahwa Ibrahim (Abraham) AS, diperkirakan tinggal di daerah Palestina
yang dikenal saat ini sebagai Al-Khalil (Hebron), tinggal di sana bersama Nabi
Luth (Lot). Al-Qur'an menyebutkan perpindahan ini sebagai berikut:
Kami berfirman: "Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi
keselamatanlah bagi Ibrahim", mereka hendak berbuat makar terhadap Ibrahim, maka
Kami menjadikan mereka itu orang-orang yang paling merugi. Dan Kami seIamatkan
Ibrahim dan Luth ke sebuah negeri yang Kami telah memberkahinya untuk sekalian
manusia. (Qur'an, 21:69-71)
Daerah ini, yang digambarkan sebagai “tanah yang telah Kami
berkati,” diterangkan dalam berbagai keterangan Al-Qur'an yang mengacu kepada
tanah Palestina.
Sebelum Ibrahim AS, bangsa Kanaan (Palestina) tadinya adalah
penyembah berhala. Ibrahim meyakinkan mereka untuk meninggalkan kekafirannya dan
mengakui satu Tuhan. Menurut sumber-sumber sejarah, beliau mendirikan rumah
untuk istrinya Hajar dan putranya Isma’il (Ishmael) di Mekah dan sekitarnya,
sementara istrinya yang lain Sarah, dan putra keduanya Ishaq (Isaac) tetap di
Kanaan. Seperti itu pulalah, Al-Qur'an menyebutkan bahwa Nabi Ibrahim mendirikan
rumah untuk beberapa putranya di sekitar Baitul Haram, yang menurut penjelasan
Al-Qur'an bertempat di lembah Mekah.
Dhany atthalibul 'ulum | 03.23 | 0
komentar
MANTUQ & MAFHUM
KATA PENGANTAR
Dengan selalu memohon ridho dan panjatan puji syukur kehadirat Allah SWT,
pada akhirnya karya ilmiah yang berbentuk makalah dengan judul “MAFUM DALAM ILMU USUL FIQIH”,dapat terselesaikan .
Akhirnya harapan Kami, semoga ini dapat bermanfaat bagi semua pihak demi pengembangan dan perbaikan di masa mendatang.Kami sebagai penulis sangat menyadari bahwa
di dalam Penulisan Ilmiah ini masih banyak sekali kekurangan dan kesalahan serta jauh dari sempurna.Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran,kritik,dan masukan yang positif dari berbagai pihak. Namun yang terpenting bagi kami adalah proses serta pengalaman yang dialami dan bukan sekedar hasil yang dicapai.
Wassalam
DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………
Daftar Isi…………………
Pengertian Mafhum………………………….
Pembagian Mafhum…………………………..
Macam Macam Mafhum Mukhalafah…………
Syarat Syarat Mafhum Mukhalafah……………
Skema Mafhum
Tentang Kehujjahan Mafhum………………… Kesimpulan……………...................................................
Daftar Perpustakaan……………………………………
Pengertian Mafhum
Mafhum adalah sesuatu yang ditujuki oleh lafal,tetapi bukanlah dari lafal itu sendiri.
Menurut buku lain dikatakan
Mafhum adalah sesuatu hal yangditunjukkan oleh lafaz tentang apa yang tidak dibicarakan dalam lafaz tersebut
Dari dua defenisi di atas dapat dipahami bahwa mafhum adalah sesuatu makna yang didapat dari ucapan lafaz itu sendiri dengan melalui pemahaman terhadap lafaz itu sendiri.
Contoh
فلا تقل لهما أف"
“dan janganlah engkau katakan kepada keduanya(ibu,bapak)perkataan Ah”
(Al-Isra 23)
Dalam ayat tersebut terdapat pengertian mantuq dan mufhum,pengertian mantuq yaitu lafaz itu sendiriاف yang artinya jangan mengatakan sesuatu yang keji kepada orang tua karena dapat menyakitkan.sedangkan mafhum yang tidak disebutkan adalah memukul dan menyiksanya,karena hal tersebut lebih-lebih menyakiti.tidak boleh mmemukul orang tua adalah pemafhuman dari ayat tersebut.
Dhany atthalibul 'ulum | 02.41 | 0
komentar
PEMBAGIAN TANWIN DALAM ILMU NAHU
تنوين هونون زائدساكنة تتبع اخر الاسم لفظا وتفارقه خطا Tanwin adalah nun sukun yang dilebihkan pada akhir isem secara lafad namun tidak nampak secara tulisan. Tanwin terbagi kepada 10 pembagian:
Dhany atthalibul 'ulum | 02.03 | 0
komentar
100 Langkah Menuju Kesempurnaan Iman
Written By Dhany atthalibul 'ulum on Rabu, 18 April 2012 | 21.57
1.
Bersyukur apabila mendapat nikmat;
2.
Sabar apabila mendapat kesulitan;
3.
Tawakal apabila mempunyai rencana/program;
4.
Ikhlas dalam segala amal perbuatan;
5.
Jangan membiarkan hati larut
dalam kesedihan;
6.
Jangan menyesal atas sesuatu kegagalan;
7.
Jangan putus asa dalam menghadapi kesulitan;
8.
Jangan usil dengan kekayaan orang;
9.
Jangan hasud dan iri atas kesuksesan orang;
10.
Jangan sombong kalau memperoleh kesuksesan;
Dhany atthalibul 'ulum | 21.57 | 0
komentar
Langganan:
Postingan (Atom)